Cara Membuat Blog di WordPress Self-Hosted Membutuhkan
Beberapa Hal Ini
WordPress merupakan
platform open-source yang dapat diunduh siapa pun di WordPress.org.
Di situs tersebut, nantinya Anda dapat menemukan tema, plugin, dokumentasi,
blog developer, dan forum bantuan untuk open-source.
Namun, ada website
WordPress lain yang juga perlu Anda tahu, yaitu WordPress.com.
Situs ini merupakan solusi hosting yang dikelola untuk WordPress dan ditawarkan
oleh Automattic, yang mana pendirinya adalah Matt
Mullenweg, salah seorang pembuat WordPress. Walaupun WordPress.com merupakan
layanan yang ideal bagi beberapa pengguna, jika Anda ingin memiliki kepemilikan
dan kontrol penuh atas blog sendiri, maka situs ini tidak bisa dijadikan
pilihan.
Membuat blog di
WordPress memang memakan waktu lama. Meskipun software-nya gratis dan bersifat
open-source, Anda pasti bertanya-tanya di mana Anda harus memasang blog agar
online? Bagaimana cara pengunjung mengakses blog Anda? Untuk itu, Anda
membutuhkan:
Banyak web hosting
(seperti kami!) menyediakan paket bundling yang menawarkan domain
gratisbersamaan dengan paket hosting. Oleh karena itu, ada baiknya
Anda memilih perusahaan hosting terbaik terlebih dulu. Carilah berdasarkan
aspek-aspek yang dapat memudahkan hidup dan aktivitas Anda, seperti backup
reguler, installer WordPress 1-Click, dan domain gratis. Di sisi lain,
developer ingin memperoleh fitur tingkat lanjut, semisal PHP dengan bantuan
PHPMyAdmin, akses File Transfer Protocol (FTP) untuk mengelola file, cron job
untuk menjadwalkan update otomatis, dan akses Secure Shell (SSH) untuk
pengelolaan server yang baik.
Dengan kombinasi fitur
yang tepat, Anda dapat membuat dan menjalankan blog dalam waktu singkat. Tentu
saja, kesemua hal ini berada dalam satu paket hemat. Setelah memilih topik blog,
domain, dan perusahaan hosting, kini saatnya bagi Anda untuk membuat blog di
WordPress.
Cara Membuat Blog di WordPress (Dalam 7 Langkah)
Sekarang Anda sudah
memilih platform WordPress, membuat domain dan akun hosting, dan siap untuk
membuat website. Berikut panduan mengenai cara membuat blog di WordPress dalam
tujuh langkah sederhana
1. Install WordPress di Paket Hosting Anda
Sering kali, layanan
hosting menyertakan installer otomatis, akses melalui cPanel atau dashboard
hosting utama Anda. Ada banyak cara tersedia; namun, semuanya mengikuti langkah
dasar yang sama.
Pertama-tama, masuk ke
dashboard atau cPanel dan buka Website > Auto Installer:
Setelah itu, gunakan
kolom pencarian untuk menemukan aplikasi WordPress tertentu:
Pilih opsi WordPress
yang muncul dan Anda akan diminta untuk mengisi formulir. Setelah itu, klik
tombol Install untuk memulai proses instalasi:
- Unduh WordPress.
- Buat database dan pengguna database serta berikan
hak akses penuh terhadap akun hosting Anda.
- Upload file WordPress yang telah diekstrak ke
akun hosting di bawah (root) domain Anda.
- Jalankan script instalasi WordPress dengan
membuka URL yang menyimpan file yang baru saja Anda upload.
- Ikuti permintaan WordPress, dan selesai!
2. Mengatur Pengaturan Standar WordPress
WordPress memiliki
banyak pengaturan standar yang harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Pengaturan standar ini akan mengatur tampilan blog Anda dan bagaimana
menjalankannya. Meskipun sebagian pengaturan standar dapat memenuhi keinginan
Anda, kami yakin fokus Anda tidak sekadar “mengatur situs WordPress” saja.
Luangkanlah waktu untuk mengelola semua informasi dan rincian yang dibutuhkan.
Masuk ke dashboard
WordPress. Kemudian buka Settings > General dan Anda akan
melihat sejumlah pengaturan standar. Mulailah dengan mengecek judul dan tagline
standar situs Anda. Langkah ini dapat dilakukan sekarang meskipun Anda bisa
melakukannya saat melakukan proses penginstalan. Judul harus mewakili nama blog
Anda dan tagline perlu dibuat semenarik mungkin:
Langkah selanjutnya,
periksa bahasa dan zona waktu situs Anda. Jika Anda membuat blog dalam bahasa
lain selain bahasa Inggris, maka ganti ke bahasa yang seharusnya Anda gunakan (tersedia lebih dari 70 bahasa).
Selain itu, sangat penting memilih zona waktu yang tepat karena akan
memengaruhi jadwal saat suatu post ditampilkan di website WordPress Anda:
Terakhir, lihat opsi
format tanggal. Format tanggal di setiap daerah bahkan negara berbeda-beda.
Oleh karena itu, aturlah berdasarkan lokasi pengunjung situs yang Anda
targetkan. Misalnya, pengunjung situs yang bertempat di Amerika terbiasa dengan
format tanggal m/d/y, sedangkan secara internasional, pengaturannya
menjadi d/m/y:
Setelah
itu, klik Save Changes. Buka Settings >
Discussion untuk mengaktifkan atau menonaktifkan kolom komentar, atau
mengatur pembahasan terhadap kata kunci tertentu. Anda bahkan dapat memilih
apakah ingin menerima notifikasi email untuk komentar atau tidak. Dalam hal
ini, pengaturan yang paling baik berdasarkan pada berapa banyak waktu yang Anda
perlukan untuk moderasi komentar – tidak masalah jika pada awalnya Anda
melakukan moderasi berlebihan pada saat membuat basis pengguna. Sebaiknya Anda
juga menonaktifkan pingback dan trackback, serta segala upaya untuk
memberitahukan blog terkait:
Simpan perubahan yang
Anda lakukan sebelum membuka Settings > Permalinks. Di sini Anda
dapat memilih struktur tautan seperti apa yang sebaiknya dimiliki oleh URL
Anda. Sebaiknya Anda pilih Plain, terutama karena berkaitan
dengan Optimasi Mesin Pencari (SEO). Memilih Post name adalah
opsi terbaik yang Anda miliki. URL yang pendek justru meningkatkan peringkat:
Setelah memilih
struktur permalink yang sesuai dengan keinginan Anda, klik Save Changes.
3. Pilih Tema WordPress yang Menarik
Sekarang saatnya
memilih tema WordPress yang menarik (lihat daftar 33 tema WordPress gratis dan terbaik yang
kami buat). Tema merupakan template penting yang memengaruhi desain
situs Anda, dan juga adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari inti
WordPress. Anda dapat mengubah tema kapan pun, jadi jangan khawatir tentang
pilihan tema yang dipilih saat mulai membuat website.
Seperti yang telah
dikatakan, ada baiknya jika Anda menggunakan tema yang sesuai dengan kebutuhan!
Berikut beebrapa panduan yang dapat Anda gunakan untuk mencari tema yang sesuai
dengan blog WordPress Anda:
- Pilih desain yang responsif!
- Tema dapat dibuka atau digunakan di semua
browser, dan mendukung plugin utama WordPress.
- Menyediakan versi terjemahan, terutama jika Anda
berencana membuat blog menggunakan bahasa selain bahasa Inggris.
- Memiliki forum untuk bantuan, tempat para
pengguna mendapatkan solusi atas permasalahannya dengan cepat.
- Clean code adalah faktor penting untuk SEO;
lakukan validasi demo untuk memastikan.
- Peringkat dan ulasan yang baik memengaruhi bagus
atau tidaknya suatu tema.
Dengan mengikuti
panduan di atas, Anda pasti bisa mendapatkan tema terbaik di Direktori
Tema WordPress. Setelah memperoleh tema yang diinginkan, buka
kembali dashboard WordPress Anda, dan pilih Appearance > Themes >
Add New:
Di kolom pencarian,
masukkan nama dari tema yang sudah Anda pilih di Direktori Tema WordPress.
Setelah itu, klik Install:
Setelah proses
penginstallan selesai, klik Activate:
Kini tema Anda sudah
terinstall! Sebagai alternatif, apabila Anda menemukan tema WordPress di situs
lain (misalnya, tema premium dari website developer), maka Anda dapat
mengupload file .zip tema menggunakan tombol Upload
Theme di layar Add Themes. Di sini, Anda dapat
mengaktifkan (Activate) tema yang baru saja diupload.
Setelah memilih tema,
Anda pasti ingin mengubah layout yang ada. Namun, sebelum kami membahasnya
lebih lanjut, Anda perlu melihat implementasi beberapa fungsi tambahan di situs
Anda.
4. Instal Plugin WordPress yang Diperlukan
Setiap developer
WordPress memiliki daftar plugin yang ‘harus diinstall’. Singkatnya, tool ini
meningkatkan kemampuan WordPress, dan sebagian besar plugin terbaik bersifat
open-source dan bisa didapatkan dengan gratis. Sebagai contoh:
- Jetpack, merupakan kumpulan modul
dari pembuat WordPress yang memungkinkan Anda untuk mengamankan situs,
membagikan konten secara otomatis, menampilkan formulir kontak, dan masih
banyak lagi.
- Yoast SEO.
SEO merupakan faktor terpenting untuk menaikkan peringkat di Google.
Sejauh ini, plugin ini merupakan opsi tool paling populer dan
komprehensif. Yoast SEO menganalisa konten Anda, dan menampilkan area
optimisasi melalui sistem traffic light.
- Google Analytics Dashboard for WP.
Dengan plugin ini, Anda dapat dengan mudah memasang Google Analytics pada
blog, dan mengubahnya menjadi snap untuk mengawasi
traffic situs Anda.
- Akismet. Spam seolah menjadi kutukan
bagi setiap pemilik situs, dan plugin ini menghapus komentar berupa spam
berdasarkan database komunitas. Tool ini merupakan solusi lain yang
diberikan oleh developer WordPress.
- Wordfence Security, merupakan salah
satu plugin terpenting yang harus Anda install. Plugin multifungsi ini
membantu Anda mengamankan situs dari pengguna lain yang mencoba login ke
situs Anda, mencegah IP berbahaya yang mencoba mengakses situs Anda, dan
lain-lain.
- UpdraftPlus.
Melakukan back up untuk situs Anda merupakan tindakan yang tepat bilamana
terjadi suatu kesalahan pada web. UpdraftPlus adalah plugin terpopuler dan
terbaik yang pernah ada.
Proses menginstall
plugin sama seperti ketika Anda hendak menambahkan tema baru di WordPress.
Untuk mulai menginstallnya, buka Plugins > Add new di
dashboard WordPress Anda.
Kemudian, cari nama
plugin yang Anda inginkan:
Ketika hasil pencarian
muncul, klik Install Now. Setelah proses penginstallan selesai,
Anda akan melihat tombol Activate. Klik tombol tersebut untuk mulai
menggunakannya di blog Anda.
Anda dapat mengulangi
proses ini untuk menginstall semua plugin yang dibutuhkan di blog Anda.
5. Tulis dan Terbitkan Post Pertama Anda di Blog
Setelah menginstall
semua tool yang dibutuhkan, sekarang saatnya membuat dan menerbitkan konten di
situs Anda! Hal ini penting untuk dilakukan karena beberapa alasan. Pertama,
dengan menulis dan menerbitkan post, Anda akan memiliki gambaran mengenai
tampilan situs jika memuat konten yang sebenarnya. Kedua, Anda tidak perlu
menunda-nunda jika ingin menyebarkan konten blog. Terakhir, sangat penting
untuk diingat bahwa situs Anda selalu diperbarui. Pastinya Anda akan mengubah,
memodifikasi, serta menyesuaikan situs menurut keinginan Anda. Karena itulah,
konten harus menjadi prioritas.
- Pilih topic post blog Anda.
- Tulis headline, tentukan kata kunci untuk konten
tersebut. Pilih kata kunci yang meningkatkan peringkat post di mesin
pencari.
- Buat kerangka post menggunakan subheading yang
bertujuan untuk membagikan post ke dalam beberapa bagian. Sebaiknya ada
bagian pengenalan, subbab, dan kesimpulan.
- Tulis post Anda! Masukkan tautan ke sumber
eksternal, dan berikan ruang untuk menyisipkan video atau gambar.
- Masukkan Call To Action (CTA) untuk komentar,
kontak, atau berlangganan di bawah post Anda.
Seberapa panjang post
Anda tidak menjadi soal. Jadi, tulislah sebanyak mungkin kata yang Anda
inginkan agar pesan tersampaikan dengan baik. Post Anda haruslah informatif
atau menghibur, atau memberikan nilai pada para pembaca.
Setelah selesai
ditulis, tambahkan post tersebut di WordPress! Buka Post > Add
New melalui dashboard WordPress. Untuk mulai membuat post, tambahkan
judul post di bagian Title dan tempatkan konten pada area
teks, seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Gunakan tombol Add
Media untuk mengupload gambar, video, atau media lainnya ke dalam post
Anda. Setelah mengupload file, klik Insert Into Post:
Jika Yoast SEO sudah
diinstall, maka Anda dapat mengubah meta description untuk post Anda. Meta
adalah blurb singkat yang ditemukan di hasil mesin pencarian.
Jadi, tulislah meta description tersebut dengan baik dan benar. Anda hanya
perlu mengklik Edit Snippet untuk mengubah atau menyesuaikan
meta description:
Anda dapat menggunakan
tombol Preview untuk melihat tampilan post. Setelah yakin
bahwa tak ada yang perlu diedit dari post Anda, klik Publish.
Namun, apabila Anda belum ingin post dibaca oleh para pengunjung situs, maka
klik tombol Save Draft:
6. Kustomisasi Situs untuk Pengunjung Web Anda
Sebelum mulai
membagikan konten Anda kepada pembaca, ada beberapa pengaturan final yang dapat
diimplementasikan agar semuanya bisa berjalan lancar.
Kemungkinan besar Anda
akan berfokus pada tema saat mengubah dan memodifikasi website. Sebagian besar
tema mendukung beberapa pengaturan dasar – beberapa tema lainnya bahkan
menawarkan opsi kustomisasi tambahan. Idealnya, Anda akan memilih tema yang
sesuai dengan tujuan website. Dengan memanfaatkan kelebihan dari tema yang dipilih,
Anda dapat membuat website yang lebih unik dan bermanfaat.
Untuk mengakses
kustomisasi antarmuka, buka Appearance > Customize pada
dashboard WordPress Anda. Tampilan pratinjau situs Anda akan muncul bersamaan
dengan daftar opsi baru di sisi kiri.
Perlu Anda ingat bahwa
setiap tema cenderung memiliki seperangkat opsi yang berbeda-beda. Sebaiknya
mulailah dengan memilih opsi warna, background, atau tipografi apa pun yang
tersedia untuk memastikan tema yang dipilih sesuai dengan branding Anda. Bahkan
ada beberapa tema yang memperbolehkan Anda mengupload logo. Temukan tema-tema
tersebut di bawah Site Identity dan Colors:
Atur beranda utama,
apakah Anda ingin mengubahnya menjadi halaman statis atau daftar post terbaru.
Untuk melakukannya, cari opsi Static Front Page. Kemudian
pilih Your latest posts atau A static page:
Cari Menus di
Customizer untuk membuat custom menu. Apabila Anda belum membuat menu, maka
mulailah dengan mengklik Add Menu. Di sini Anda dapat
menambahkan halaman, post, kategori, dan bahkan tautan costum ke menu. Di
bagian dasar menu, beri tanda centang pada opsi Display Location agar
menu Anda tampil sebagai menu utama tema.
Jangan takut untuk
bereksperiman dengan Customizer sampai situs benar-benar terlihat baik pada
saat mode pratinjau ditampilkan. Setelah itu, klik Save & Publish.
7. Rencanakan Langkah Anda Selanjutnya
Apabila Anda mengikuti
tutorial ini dari awal, maka Anda sudah membuat dan menjalankan blog WordPress.
Tentu saja dengan post blog yang siap dipublikasikan! Namun, pekerjaan Anda
tidak berhenti sampai situ saja – berikut langkah-langkah selanjutnya yang
perlu diketahui.
Pertama,
pikirkan seberapa sering Anda aktif di blog dan
topik apa yang ingin ditulis. Jika Anda blogging hanya untuk
kesenangan semata, maka pertimbangan ini tidak terlalu berpengaruh. Namun,
apabila Anda blogging untuk tujuan profesional, maka Anda
harus mempertimbangkan untuk membuat kalendar editorial.
Kalendar editorial bertugas menyimpan ide konten, post terjadwal, dan
memastikan tujuan blogging Anda tercapai.
Anda juga harus
mempertimbangkan performa blog. Dalam hal ini, performa menyangkut load yang
cepat dan tampilan yang tak bermasalah di semua perangkat. Apabila ingin situs
Anda didukung di semua perangkat, pilihlah tema yang responsif. Untuk mengetes
performa loading website, gunakan tool online, seperti GTmetrix.
Sebagian besar situs akan mendapatkan keuntungan dari plugin cache,
misalnya WP Super Cache.
Singkatnya, plugin cache akan membuat situs Anda ter-load lebih cepat sehingga
menghemat waktu para pengunjung saat mereka membuka website Anda. Secara
signifikan, tool ini meningkatkan performa dan kecepatan situs Anda.
Jangan lupa untuk
memikirkan keamanan situs Anda. Ada baiknya Anda membicarakan hal ini ke penyedia
hosting Anda, mengenai penggunaan sertifikat SSL yang merupakan
faktor penting untuk situs e-commerce. Amankan data pengunjung situs Anda dari
serangan hacker.
Terakhir,
pikirkan cara menarik pengunjung ke blog Anda. Beberapa
opsi terbaik untuk melakukan promosi adalah SEO, media sosial, dan email
pemasaran. Untuk menerapkan opsi tersebut, gunakan plugin Yoast SEO yang
menganalisis konten dan post Anda, tambahkan tombol berbagi di media sosial ke
situs Anda, dan pilih layanan, misalnya MailChimp, untuk memberi
kesempatan bagi para pembaca agar berlangganan lewat email.
Kesimpulan
Memulai membuat blog
sendiri memang tidak mudah, terlebih lagi jika Anda baru mengenal platform
WordPress. Tutorial seperti ini dapat berfungsi sebagai checklist yang
mengingatkan Anda agar tidak melewati satu pun informasi yang penting.
Artikel ini memuat
pemahaman yang cukup mendalam jika ingin membuat blog di WordPress. Untuk me-review kembali
yang telah kami jelaskan, pertama-tama kami mendiskusikan pentingnya membuat dan menjalankan blog.